Ki Nartosabdo (lahir di Klaten, 25 Agustus 1925 -- meninggal di Semarang, 7 Oktober 1985 pada umur 60 tahun) adalah seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari Jawa Tengah, Indonesia. Salah satu dalang ternama saat ini, yaitu Ki Manteb Soedharsono mengakui bahwa Ki Nartosabdo adalah dalang wayang kulit terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan belum tergantikan sampai saat ini. Ki Nartosabdo dapat dikatakan sebagai pembaharu dunia pedalangan di tahun 80-an. Gebrakannya dalam memasukkan gending-gending ciptaannya membuat banyak dalang senior yang memojokkannya. Bahkan ada RRI di salah satu kota memboikot hasil karyanya. Meskipun demikian dukungan juga mengalir antara lain dari dalang-dalang muda yang menginginkan pembaharuan di mana seni wayang hendaknya lebih luwes dan tidak kaku.
Selain sebagai dalang ternama, Ki Narto juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Jawa yang sangat produktif. Melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang ia dirikan, lahir sekitar 319 buah judul lagu atau gending, antara lain yang terkenal Gambang Suling, Ibu Pertiwi, Klinci Ucul, Prau Layar, dan Rujak Jeruk.
Ibu Pertiwi Paring boga lan sandhang kang murakabi Peparing rejeki manungsa kang bekti Ibu Pertiwi Ibu Pertiwi Sih Sutrisna ing sesami Ibu Pertiwi kang adil luhuring budi Ayo sungkem mring Ibu Pertiwi
Ibu Pertiwi Memberi pangan dan sandang yang mencukupi Memberi rejeki manusia yang berbakti Ibu Pertiwi Ibu Pertiwi Memberi cinta kepada sesama Ibu Pertiwi yang adil luhur budinya Ayo berbakti kepada Ibu Pertiwi
ada yang mengucapkan Ibu Pertiwi menjadi Ibu Pretiwi So very sorry ... this translate using Google Translate only:
Mother Earth Giving adequate food and clothing Giving a devoted human fortune Mother Earth Mother Earth Giving love to others Fair Mother Earth is sublime Let's serve the Mother Earth